Mohd Aidi Azzhar Zahrin, pemuda berusia 16 tahun, ditemukan tewas di kediamannya di Kampung Gaing Baru Pedas, Malaysia, Senin (3/12). Jenazah Aidi ditemukan sang ibu dalam kondisi terbaring di lantai sekitar pukul 12.45 siang. Awalnya ia mengira Aidi sedang tidur, tetapi saat disentuh tubuhnya terasa dingin. Anuar Bakri Abdul Salam selaku kepala kepolisian daerah setempat menuturkan, sang ibu merasa curiga karena posisi tubuh Aidi tidak berubah sejak pagi hari.
"Saat ibunya di kantor, ia merasa ada yang tidak beres, lalu ia memutuskan untuk pulang dan mengecek kondisi putranya," ungkap Anuar kepada laman New Straits Times. "Sesampainya di rumah, Aidi masih ada di posisi yang sama sejak ibunya pergi kerja pukul 7.45. Ketika dibangunkan, tubuhnya sudah dingin."
Anuar menambahkan, tidak ada tanda-tanda kekerasan atau luka di tubuh Aidi. Hanya telinga kirinya mengeluarkan darah. Saat kejadian, Aidi diketahui tengah memakai earphone yang tersambung dengan ponsel yang sedang di-charge. "Dari hasil pemeriksaan di RS Tuanku Ja'afar disimpulkan bahwa Aidi tewas karena tersetrum," ungkap Anuar.
Saat kejadian, diketahui ponsel sedang dalam kondisi di-charge (Sumber: Adobestock)
Ini bukan kali pertama terjadi insiden akibat pemakaian ponsel yang sedang diisi ulang baterainya. Masih di Malaysia, pada 2016 lalu, seorang wanita bernama Suhana Mohamad ditemukan tewas setelah menelepon menggunakan ponsel yang sedang diisi ulang. Sama seperti Aidi, Suhana juga tewas karena tersetrum aliran listrik dari charger ponsel. Tragisnya, seperti diberitakan Digital Trends, insiden ini terjadi tepat di hari ulang tahun Suhana yang ke-30.
Di London, seorang pria tewas saat sedang berendam di bathtub, karena iPhone miliknya yang sedang diisi ulang jatuh ke dalam bak. Insiden di tahun 2017 ini mirip seperti peristiwa lain yang terjadi di Rusia, 2015 lalu. Wanita 24 tahun bernama Evgenia Sviridenko tewas saat membuka media sosial VKontakte melalui ponsel sambil bersantai di bak mandi. Naasnya, ponsel iPhone yang tengah diisi ulang baterainya itu tidak sengaja kecemplung ke dalam bak dan menyebabkan tubuh Evgenia tersengat aliran listrik.
Rangkaian peristiwa ini dapat disebabkan oleh kualitas produk elektronik yang dinilai tidak aman bagi penggunanya. Walau sudah melewati berbagai tahap pengujian, ada saja produk-produk yang cenderung ringkih dan mudah menyebabkan terjadinya konsleting. Ditambah lagi dengan hadirnya produk palsu yang kualitas dan penyortirannya tidak seketat produk asli, risikonya akan semakin tinggi.
Namun, di luar faktor kualitas produk, diperlukan kehati-hatian dari para pengguna ponsel. Bagaimana pun juga, aliran listrik aktif dapat mematikan jika bertemu dengan air. Jika ponsel sedang diisi ulang, simpan saja, tunggu sampai baterai penuh, baru digunakan kembali.
Tidak hanya di Malaysia, Rusia, atau Inggris, insiden ini dapat terjadi di mana saja jika pengguna ponsel sembrono dan tidak berhati-hati saat memakainya.
(Sumber cover: Pixabay)