Jatuh cinta di usia 20-an bukan lagi perasaan yang diagung-agungkan. Pada usia ini kamu sedang menuju tahap kedewasaan yang jauh lebih matang dibandingkan dengan masa-masa SMP dan SMA. Maka jatuh cinta yang penuh dengan debar-debar kencang menjelang bertemu si dia sudah bukan hal utama yang dirasakan. Pada usia ini, yang kamu cari adalah ketenangan. Seorang ilustrator asal Korea bernama Hyocheon Jeong menggambarkan perasaan jatuh cinta yang tenang melalui ilustrasi-ilustrasi yang menawan.
1. Betapa menenangkannya mendekap dan didekap, saling menghangatkan tubuh selagi matahari pagi menyapa lewat celah jendela
Tentu ini hanya berlaku untuk yang sudah menikah, di Indonesia.
2. Makan bersama masakan sederhana, yang enak atau tidak tetap terasa nikmat karena berdua
Makan saat mati listrik pun menjadi candle light dinner. Syahdu.
3. Berjalan di bawah hujan, di bawah satu payung, udara tak lagi dingin. Hanya sejuk yang menelusup ke dalam hati.
Apalah yang lebih menyenangkan dari jalan-jalan berdua saat hujan baru mereda, dingin udara tak bisa menembus kehangatan yang ia ciptakan.
4. Dan ketika langit malam memamerkan bulan bintang, menikmatinya berdua dalam diam pun tak mengapa. Tak butuh kata-kata.
Ketika diam tidak lagi menciptakan keganjilan di antara kalian berdua, dan justru menjadi saat yang tepat untuk memahami makna kehadiran masing-masing.
5. Bayangkan menghabiskan akhir pekan bersama di sofa empuk bersamanya dan kucing kesayangannya.
Seharian yang tanpa aktivitas berarti, keluar pun malas. Hangat sofa dan tubuhnya lebih menggoda dari apapun yang ada di luar sana.
6. Menonton berdua, menyandarkan kepala di bahunya, merasakan debar yang merambat dari dadanya.
Begitu saja, tak perlu apa-apa.
'.Beberapa orang mengatakan, belahan jiwa bukan orang yang membuat jantungmu berdebar tak karuan dan lututmu lemas. Melainkan orang yang di dirinya kamu menemukan ketenangan. Kamu merasa aman di dekatnya, pun ketika dia jauh. Cinta yang tenang, sudahkah kamu menemukannya?
