HAI-Online.com - Seperti yang diberitakan HAI sebelumnya, pengguna media sosial baru-baru ini dibuat geram dengan tindakan para pelaku pengeroyokan siswi SMPN 17 Pontianak, Audrey, yang masih sempat-sempatnya membuat video boomerang ketika diperiksa di kantor polisi.
Dari video tersebut, muncul anggapan dari orang-orang bahwa para pelaku sama sekali nggak menyesali tindak penganiayaan yang telah mereka lakukan Audrey pada akhir Maret lalu.
Menanggapi viralnya video boomerang tersebut, Kompol Anton Satriadi selaku Kapolsek Pontianak Selatan membenarkan bahwa video itu diambil para pelaku di Mapolsek Pontianak Selatan pada Jumat lalu (5/4).
Namun, Anton menjelaskan, video tersebut diambil saat ketiganya tengah menunggu pemeriksaan dari penyidik di ruang lobi Mapolsek Pontianak Selatan.
"Sebelum pemeriksaan, mereka saat itu disuruh menunggu di lobi Mapolsek," ujar Anton seperti yang dikutip HAI dari Kompas.com.
Mengomentari kemunculan salah seorang polisi dalam video boomerang itu, Anton mengatakan bahwa posisi lobi memang berada di ruang penjagaan, dan anggota yang tertangkap kamera sudah berusaha berdiri untuk menghindar.
"Tapi sepertinya sudah tidak sempat lagi untuk menghindar," tambahnya.
Setelah selesai melakukan proses pemeriksaan, Anton mengaku bahwa pihak kepolisian telah menggelar mediasi yang melibatkan kedua pihak keluarga, baik terduga pelaku dan korban, dengan didampingi Komisi Perlindungan dan Pengawasan Anak Daerah (KPPAD) Kalbar.
"Dalam mediasi tersebut tidak ada titik temu atau kesepakatan dari kedua belah pihak," terang Anton lebih lanjut.
Kita doakan aja deh sob semoga pihak kepolisian bisa segera menyelesaikan kasus ini, dan Audrey mendapatkan keadilan seperti yang kita semua harapkan.